Senin, 20 Juni 2016

DUA ORANG PALESTINA YANG BERJASA BESAR DALAM MENDUKUNG KEMERDEKAAN INDONESIA

(Sejarah Yang Nyaris Dilupakan Anak Bangsa)
Beberapa minggu yang lalu saya mempertontonkan Film Sang Kiai kepada murid-murid saya, hasilnya mereka banyak yang terpukau dengan kisah film itu. Saya saja terpana menonton film yang menceritakan tentang HADRATUSSYAIKH KH HASYIM ASY'ARI ini, apalagi ketika ada adegan penyambutan dari para Santri dan ulama-ulama terhadap Mbah Hasyim yang baru dikeluarkan dari dalam penjara Jepang.......Wah.....Air Mata langsung keluar melihat betapa cintanya para santri terhadap SANG KIAI...(untung murid-murid saya gak melihat....hehehe)
Diantara sekian adegan film, hal yang cukup menarik adalah ketika Mbah Hasyim mendiktekan tulisan kepada Santri Senior beliau yang bernama Baidowi (Mbah KH Baidowi), yang dibuat dalam sebuah surat dan ditujukan kepada salah satu ulama Palestina yang mendukung kemerdekaan RI yang bernama As-Sayyid Muhammad Amin Al Husaini. Adegan lain yang juga nanti menjadi "perhatian" saya adalah saat KH Zainal Mustofa dihukum mati dengan cara dipenggal tentara Jepang. Kisah KH Zaenal Mustofa berdasarkan beberapa sahabat saya yang menekuni silsilah dan sejarah, sepertinya perlu dikaji ulang kembali. (untuk pelurusan sejarah KH Zainal Mustofa nanti ada sesi penulisan tersendiri).
Pertanyaannya siapakah beliau yang dimaksud Sayyid Muhammad Amin Al Husaini ini ?
Nama beliau kiranya cukup berjasa dalam mendukung Kemerdekaan Indonesia di seluruh dunia...DIsamping nama beliau, ada satu lagi nama sahabatnya yang juga berjasa kepada bangsa kita yaitu Syekh Muhammad Ali Taher. Mereka inilah yang kelak dinilai mempunyai jasa yang sangat besar, karena berkat lobi lobi mereka, Indonesia akhirnya diakui banyak negara-negara dunia khususnya negara negara yang berasal dari Asia Tenggara, Afrika, Timur Tengah dan juga sebagian negara Asia Selatan...
Untuk tidak berpanjang kata....inilah Profil tentang mereka yang saya kumpulkan dari berbagai Sumber...
1, As-Sayyid Muhammad Amin Al-Hussaini (1895/1897 – 1974)
Syekh Muhammad Amin Al-Husaini seorang Ulama yang Kharismatik, Mujahid, Mufti Palestina yang memiliki perhatian dan kepedulian terhadap kaum muslimin serta negeri-negeri muslim, termasuk Indonesia, walaupun pada saat itu beliau sedang berjuang melawan imperialis Inggris dan Zionis yang ingin menguasai kota Al-Quds, Palestina.
Beliau memiliki nama lengkap Muhammad Amin bin Muhammad Thahir bin Musthafa Al-Husaini gelar Mufti Falestin Al-Akbar (Mufti Besar Palestina), lahir di Al-Quds pada tahun 1893 M. gelar Al-Husaini jelas menunjukkan bahwa beliau adalah keturunan dari Rasulullah SAW. Dan memang setahu kami Ahlul Bait di Palestina jumlahnya cukup banyak. Tidaklah mengherankan jika sampai sekarang mereka yang merupakan keturunan Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat dibenci Bani Israil, bahkan banyak dari mereka yang dibunuh-bunuhi. Sepertinya kebencian Bani Israil kepada Rasulullah SAW diteruskan kepada keturunan Beliau sampai hari ini. Anehnya semakin banyak mereka dibunuh, populasi Dzuriyah Rasulullah SAW di Palestina semakin banyak.......Subhanallah....
Beliau diangkat menjadi Mufti Palestina pada tahun 1922 menggantikan saudaranya Muhammad Kamil Al-Husaini. Sebagai ulama yang berilmu dan beramal, memiliki wawasan yang luas, kepedulian yang tinggi, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini mengetahui dan merasakan penderitaan kaum muslimin di Asia dan Afrika, termasuk Indonesia akibat penjajahan yang dilakukan kaum kolonial.
Dukungan terhadap kaum muslimin dan negeri-negeri muslim untuk merdeka dari belenggu penjajahan senantiasa dilakukan oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, termasuk dukungan bagi kemerdekaan Indonesia. Ketika tidak ada suatu negara dan pemimpin dunia yang berani memberi dukungan secara tegas dan terbuka terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia, maka dengan keberaniannya, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini mufti Palestina menyampaikan selamat atas kemerdekaan Indonesia.
M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, di dalam bukunya yang berjudul Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri, Penerbit Bulan Bintang Jakarta, 1980, hal. 40, menjelaskan tentang peran serta, opini dan dukungan nyata Syekh Muhammad Amin Al-Husaini secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia:
“Sebagai contoh, pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan “ucapan selamat” Mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami, bertepatan “Pengakuan Jepang” atas kemerdekaan Indonesia. Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut, kami sebar-luaskan, bahkan harian “Al-Ahram” yang terkenal telitinya juga menyiarkan.”
Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai Mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi “Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia” dan memberi dukungan penuh. Peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat dinegeri ini. Sehingga tidak mengherankan ada suara yang sumir, minor, bahkan sinis ketika ada anak negeri ini membantu perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka, membebaskan tanah airnya dan masjid Al-Aqsha dari belenggu penjajah Zionis Israel.
2. Muhammad Ali Taher (1896-1974).
Muhammad Ali Taher merupakan seorang saudagar kaya berasal dari Palestina. Beliau tidak pernah mengenyam pendidikan di bangku sekolah dan memperoleh segala pengetahuan hanya lewat sekolah Al-Qur’an tradisional (Kouttab). Selama hidupnya Taher memiliki tiga surat kabar yaitu Ashoura, Al-Shahab, dan Al-Alam Al-Masri, yang ketiganya selalu menyuarakan nasionalisme dari negara-negara muslim di Asia dan Afrika termasuk berita tentang Indonesia. Taher juga berkawan dengan As-Sayyid Muhammad Amin Al-Hussaini meskipun hubungan mereka naik dan turun karena berbeda pandangan politik.
Karena begitu peduli dengan sesama muslim, Muhammad Ali Taher juga sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia. Secara spontan ia menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti. Setelah itu dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia mengalir dari masyarakat Timur Tengah, demonstrasi terjadi di jalanan Palestina.
JADI BANGSA INDONESIA SUDAH SEPATUTNYA PEDULI KEPADA PALESTINA.......KARENA BERKAT PERJUANGAN KEDUA TOKOH ULAMA INI TELAH BANYAKLAH NEGARA YANG MENGAKUI KEMERDEKAAN INDONESIA...DAN NILAI PENGAKUAN NEGARA-NEGARA TERSEBUT JELAS SANGAT BERNILAI BESAR BAGI BANGSA KITA....
MELUPAKAN JASA MEREKA, ITU SAMA SAJA MENUNJUKKAN KALAU BANGSA KITA INI ADALAH BANGSA YANG TIDAK TAHU BALAS BUDI....
SEMOGA KITA TIDAK MELUPAKAN MEREKA.....
ALFATEHAH UNTUK KEDUA ULAMA INI......