Senin, 17 April 2017

DUA SISI ARAB SAUDI..


Bukannya saya tidak faham akan "ekspansi" mazhab yang pernah dilakukan Arab Saudi kepada bangsa kita terutama setelah dinasti Ibnu Saud berdiri, saya juga tahu bagaimana sikap mereka terhadap Keturunan Nabi, Saya juga sangat menyayangkan ketika mereka banyak menghancurkan situs sejarah dan menggantinya dengan banyak bangunan mewah, saya juga tidak menutup mata atas "monopoli" mazhab yang mereka "terapkan' di negerinya, dan sayapun juga tahu bagaimana kedudukan Arab Saudi dimata pemerintahan AS, saya juga memantau keterlibatan mereka dalam perang di yaman dan saya juga mengerti bagaimana cikal bakal dinasti ini berdiri.

Bagi saya Ini adalah negeri yang penuh dengan warna dan sejarah panjang..Ini negeri yang sejak dulu menjadi pusat perbincangan seluruh manusia dimuka bumi. Mulai sejak masa Rasulullah SAW, 4 Khalifah, Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiah, Dinasti Fatimiyah, Dinasti Turki Usmani sampai Dinasti Ibnu Saud negeri ini tidak pernah berhenti perjalanan sejarahnya. Negeri ini seolah tidak pernah mati. Mulai dari masa tenang sampai pada masa huru hara, mulai dari masa kekuasaan Para Syarif Mekkah yang merupakan keturunan Sayyidina Hasan sampai kini yang dipegang oleh Bani Tamim yang juga merupakan cabang keluarga Quraish.

Bagaimanapun kondisi negeri seperti Arab Saudi ini, namun saya juga tidak boleh menafikan bagaimana usaha mereka dalam peran sertanya dalam membantu bangsa kita..mereka juga pernah membantu kita dalam mengakui kemerdekaan melalui Liga Arabnya, tanpa pengakuan Liga Arab mungkin RI tidak akan pernah diakui dunia. Bung Karno juga sangat dikagumi disana, mereka juga melayani jamaah haji kita dengan baik, pada saat dinasti ini berdiri toh sebagian orang Jawi (Nusantara) masih diberi hak tinggal seperti keluarga Syekh Junaid Al-Batawi, Syekh Ahmad Khotib Al-Minangkabawi, Syekh Yasin Al Fadani (Padang) dan beberapa lagi. Mereka juga banyak menyebarkan Alquran, mereka juga memberikan jatah besar kepada mahasiswa Indonesia di Universitas Madinah melalui perjuangan besar Dr. Muhammad Natsir..Kalaupun ada pengajaran ajaran "W" disana ya itu tinggal tergantung si Mahasiswanya saja (kuat atau "tidak daya tahannya") buktinya Ketua PBNU Kang Said saat kuliah di Ummul Quro bahkan mampu membuat desertasi dengan Kajian tassawuf padahal kajian ini jelas-jelas dilarang disana...

Negeri Arab Saudi memang penuh warna dan sejarah yang panjang. Kalaupun saat ini ada sebagian orang yang "tidak suka" dengan Rajanya yang sekarang karena dianggap apalah, paling tidak anda tidak boleh membenci rakyatnya karena rakyat saudi tidak membenci kita, janngan juga membenci negerinya karena disana ada dua tanah suci dan Jasad Baginda Nabi, Para Sahabat dan juga orang-orang yang masih hidup dan masih teguh dalam memegang akidah Ahlussunnah Wal Jamaah...

Wallahu A'lam bisshowwab..