Senin, 17 April 2017

MARSOSE DAN CENTENG BAYARAN DI MASA PITUNG



Terkejut saya mendengar ketika ada orang yang katanya pribumi Jakarta tiba-tiba secara berani menyatakan dukungan penuh terhadap Sang Tersangka. Sampai saat ini terus terang saya masih belum percaya dengan berita ini apalagi jika itu mengatas namakan ormas...jujur saya masih belum percaya..tapi kalau seandainya itu benar terjadi saya mengucapkan "Innalillahi Wa Innailahi Rojiun". 

Saya tiba tiba teringat akan kisah Pituan Pitulung (Pitung) atau 7 Mujahid Jayakarta. Dahulu dalam perjuangannya, yang terberat harus mereka hadapi adalah bangsanya sendiri. Sebagian bangsa kita ada yang rela menghambakan dirinya kepada Penjajah dan tuan tanah china demi mendapatkan imbalan harta, baik itu uang, tanah atau jabatan. 

Para penghianat pribumi inilah yang sering menjadi batu sandungan dalam perjuangan 7 Mujahid Jakarta itu. Diantara sekian penghianat itu ada nama MARSOSE dan CENTENG CENTENG BAYARAN. Marsose adalah Tentara Bayaran yang direkrut Belanda untuk menghadapi para Mujahid Indonesia saat itu termasuk Pitung. Mereka berasal dari beberapa daerah Nusantara. Mereka terkenal kejam dan sadis terhadap pribumi setempat. Mereka itu sebenarnya dibayar murah oleh Belanda tapi jiwa loyalitas mereka bagaikan anjing peliharaan. Marsose inilah yang berhasil menembak dua dedengkot Pitung hingga syahid. Oleh Pitung marsose berapa kali dibuat pontang panting..

Selain Marsose musuh utama Pitung adalah centeng-centeng bayaran yang berasal dari Pribumi juga. Mereka ini pribumi lemah iman yang rela dibayar demi nafsunya. Centeng centeng ini sebenarnya punya kemampuan silat namun kemampuan itu justru buat menindas rakyat dan mengawal para tuan tanah china bahkan juga para Schout (seperti Kapolres). Centeng centeng ini tidak pernah bisa mengalahkan semua anggota Pitung. Banyak dari mereka ini jerih untuk menghadapi pitung, anehnya gaya para centeng sombongnya selangit, bila berjalan selalu petantang petenteng, tapi pas berhadapan dengan Pitung langsung ciut nyalinya apalagi seluruh anggota Pitung dikenal sering tidak memberi ampun bagi mereka yang sering menghina akidah mereka dan menindas rakyat. 

Marsose dan Centeng centeng bayaran adalah sejarah kelam rakyat Jakarta. Mereka berasal dari Pribumi. Ironis dan tidak masuk akal bila sekarang ada pribumi Jakarta menjadi pendukung Si Tersangka, tanpa sadar (atau sadar ?) mereka itu sama saja mengulang kisah MARSOSE DAN CENTENG CENTENG BAYARAN. Dan itu artinya dia tidak faham atau mungkin buta sejarah akan Jakarta...