Senin, 17 April 2017

MELACAK JEJAK MISTERIUS ANGGOTA PITUAN PITULUNG/PITUNG DARI CILEDUK (KI SAMAN)

oleh : Iwan Mahmud Al-Fattah 

Sosok ANGGOTA Pitung yang pernah tertangkap oleh Belanda ini dikenal sebagai seorang Pendekar Handal yang dicari-cari oleh Belanda. Diantara 7 anggota Pitung, sosok Bang Saman sangatlah misterius dan nyaris tidak terdeteksi. Padahal dialah Pitung yang pernah tertangkap pada tahun 1896 (konversi saya dari Hijriah ke Masehi, data belanda sendiri menulis tahun 1893). Pitung yang selama ini terkenal adalah Bang Muhammad Ali dan Bang Ji'ih. 

Pada tahun tersebut bersama Bang Jebul, Bang Saman pernah tertangkap oleh Marsose dibawah pimpinan Schout Van Hinne. pada era tahun 1888 - 1903 adalah eranya perburuan terhadap anggota Pitung. Perburuan dilakukan sangat gencar mengingat gerakan ini dianggap berbahaya karena telah memberikan pengaruh kepada rakyat kecil untuk berani melawan pemerintahan penjajah. Di tahun 1888 juga terjadi gerakan Geger Cilegon yang dipimpin oleh KH Wasit yang ternyata jika dilacak silsilahnya masih satu garis keturunan dengan PITUNG !

Saya mengetahui keberadaan makam ini berdasarkan informasi sahabat fb saya Ustadz Ronny. Pada awal sebelum menemukan makam ini saya berkeyakinan, bahwa nama SAMAN pasti akan diganti dengan nama lain yang nama tersebut tidak akan menarik perhatian orang, jika perlu nama tersebut terkesan kampungan dan aneh, karena memang nama SAMAN sudah masuk daftar DPO pemerintah Penjajah Belanda. Dan tepat dugaaan saya, ternyata setelah sampai di depan nisan nama yang tertera memang bukan nama asli beliau. 

Pada awalnya saya kurang yakin dengan makam ini, namun setelah saya mendengar beberapa kronologis ditambah dengan kondisi geografis sekitar makam yang dahulu merupakan tempat yang terpencil yang cukup aman untuk melakukan penyembunyian diri, serta tidak jauh dari kali Cengkareng yang dahulu sering dijadikan jalur pelarian anggota Pitung ketika mereka dikejar hidup dan mati, maka tidak salah lagi beliau ini adalah salah satu Pitung yang paling dicari selain nama Ratu Bagus Muhammad Ali dan Ratu bagus Muhammad Roji'ih. Yang juga tidak kalah mengejutkan angka nisan yang tertera itu sangat sesuai atau paling tidak tidak jauh waktunya dengan peristiwa lolosnya Bang Saman dan Bang Jebul dari penjara Glodok. 

Pada waktu itu kedua anggota Pitung ini berhasil menjebol penjara, kemudian keduanya berhasil membunuh para Marsose yang menjaga mereka. Setelah lolos kedua Pitung ini menempelkan surat tantangan kepada pemerintah Belanda. 

Pasca lolosnya kedua anggota Pitung yang tentu atas bantuan 5 Pitung lainnya. Maka perburuan terhadap Pitung dilakukan dengan perintah hidup atau mati. Penjajah sangat marah sekali, karena ternyata gerakan ini bisa melakukan perlawanan sengit melalui gerakan-gerakan bawah tanahnya. Snouck Horgronje sendiri menyatakan kekesalannya pada surat yang ditulisnya kepada Penguasa Batavia. Pada surat itu Snouck sangat marah kepada Schout Van Hinne karena dianggap gagal dalam menangani gerakan Pitung ini. 

Bang Saman sendiri adalah sosok yang bersahaja dan seorang yang tawadhu, alim soleh dan cerdas. Beliau adalah murid terbaik dari 7 murid KH Naipin dari Kebun Pala Tenabang. Seperti kita ketahui bahwa KH NAIPIN adalah ulama dan pendekar yang kesohor di kawasan Tenabang dan sekitarnya. Dari didikan beliau ini akan lahir salah satu mujahid tangguh Jayakarta yang bernama Saman atau Ki Saman yang merupakan 1 dari anggota 7 Pitung. 

Dalam hidupnya Bang Saman atau Ki Saman ini senang menyendiri (Uzlah). Makamnya yang sekarang posisinya juga tidak jauh dari tempatnya beruzlah dan sekaligus digunakan untuk tempat menyamar sebagai orang biasa. 

Dalam garis keturunan beliau leluhurnya banyak merupakan pendekar dan mujahid Jayakarta. Sosoknya pendiam namun tangguh dalam berjuang. Diantara 7 orang anggota Pitung dapat dikatakan sosoknya ini low profile, berbeda dengan Bang Jebul yang asal Rawa Belong dan terkenal akan ketegasan dan keberaniannya serta terkenal akan ilmu silatnya.

Menemukan makam beliau yang posisinya di jalan makmur RT 01/RW 01 Larangan Utara, Larangan Ciledug Tangerang rasanya luar biasa sekali...Insya Allah untuk saat ini saya masih berkeyakinan bahwa ini adalah memang makam Bang Saman yang merupakan Pitung dari Cileduk yang telah lama saya cari. Dan seperti biasa, salah satu ciri yang paling sering saya temukan, bahwa rata-rata kondisi makam anggota Pitung itu bersahaja, tersembunyi, dan nyaris tidak ada yang tahu termasuk penduduk aslinya, karena memang anggota Pitung tidak ingin diketahui jati diri aslinya, mengingat mereka ini adalah Mujahid-mujahid yang menjadi urutan wahid untuk dibunuh dan ditumpas Penjajah dan antek-anteknya seperti Tuan Tanah Cina dan Centeng-centeng bayaran dan pribumi penghianat. Sehingga sampai Indonesia merdekapun bahkan hingga kini sebagian makam mereka masih menjadi misteri.

Saya merasakan betapa gigihnya perjuangan beliau ini hingga harus hijrah ke tempat yang dulu masih merupakan rawa dan hutan lebat serta banyak dipenuhi rumpun bambu...kini pemukiman tersebut sudah padat. Tidak ada lagi yang mengenal sosok Bang Saman, karena memang tidak ada yang tahu kalau beliau adalah salah satu anggota Pitung yang paling dicari-cari Penguasa Penjajah dan antek-anteknya. Bagi masyarakat setempat, makam tersebut hanya merupakan makam orang tua biasa. padahal beberapa orang tua yang tinggal disini mengatakan kepada saya bahwa sosok Pitung sangat kuat melekat dihati mereka, bahkan menurut mereka beliau sering berkunjung ke daerah Cileduk Tangerang. Bagi orang-orang tua Cileduk zaman dulu yang kiranya masih hidup nama Pitung sangatlah begitu terpatri di dalam jiwa mereka...

Dan memang di dalam kitab Al-Fatawi yang disebut sebagai Pitung dari Cileduk adalah Bang Saman....

Al-Fatehah buat Bang Saman.....