Senin, 17 April 2017

ORANG BEKASI GABUS DAN WALIYULLAH SYEKH ABDULLAH GANI (GURU GANI KAYU PUTIH)

Bang Haji Damin Sada dari kampung gabus Bekasi berhasil menunjukkan diri kalau dia merupakan seorang pemaaf. Salah seorang pelaku kekerasan GMBI dia maafkan setelah rumahnya didatangi pelaku untuk minta maaf. Inilah watak asli orang Betawi.. Ane gak heran dengan watak seperti ini karena pada dasarnya orang Betawi itu sangat pemaaf. Inilah ajaran luhur ulama-ulama Betawi tempo dulu, kepada musuh yang sudah minta maafpun harus kita beri..

Kampung Gabus di Bekasi memang sejak dulu terkenal dengan para pendekar dan jawaranya. Namun dibalik predikat itu mereka juga sangat dikenal sangat agamis dan mencintai para ulama. Nama kampung ini sendiri ane ketahui berkenaan dengan penelitian terhadap ulama-ulama dan pejuang Jayakarta yang terdapat dalam kitab Al Fatawi yang ditulis oleh Engkong Syar'i. Engkong Syar' i bahkan mendapat pesan khusus dari para sesepuh untuk terus melanjutkan jejak perjuangan para pejuang Jayakarta yang terdahulu termasuk jejak seorang ulama yang bernama Syekh Abdullah Gani atau Guru Gani yang akan kita bicarakan selanjutnya.

Mengenai data tentang kampung gabus, itu saya peroleh pada tahun 2014 dari salah satu cucu Waliyullah Al Allamah Syekh Abdullah Gani atau Guru Gani dari kayu putih kecamatan pulo gadung Jakarta Timur yang bernama almarhum KH Murtadho. Menurut beliau pada masa kakeknya masih hidup daerah kayu putih sering didatangi orang Bekasi terutama dari daerah gabus untuk belajar agama dan silat. Bahkan Haji Darip sang pejuang sejati dari klender juga rajin menyambangi Guru gani...

Syekh Abdullah Gani atau Guru Gani yang wafat pada tahun 1933 dalam usia 133 tahun dan disholatkan dengan Imam Habib Ali Kwitang adalah waliyullah besar yang cukup dihormati warga Bekasi termasuk daerah gabus. Beliau adalah ulama karismatik pada masanya. Beliau juga masih terhitung paman dari penulis kitab Al Fatawi yaitu KH Ahmad Syar'i . Bagi mereka yang berusia diatas 75 atau 80an tahun pasti pernah mendengar nama Syekh Abdullah Gani atau Guru Gani dari Kayu Putih. Bahkan pada tahun 70an ketika terjadi penggusuran di wilayah ini yang terjadi pada masa era Ali Sadikin, banyak warga Kayu Putih pindah ke Bekasi salah satunya wilayah Gabus.

Dari cerita KH Murtadho dan juga cucunya, sosok Guru Gani sangat dihormati khususnya orang-orang Bekasi Gabus. Dahulu pada masa Syekh Abdullah Gani hidup daerah kayu putih merupakan pesantren sekaligus merupakan salah satu markas besar keturunan pejuang jayakarta. Rumah-rumahnya masih berbentuk kayu panggung dikelilingi kebun buah dan ladang pertanian. Daerahnya subur Makmur dan masyarakatnya sangat agamis. Bekasi pada waktu Syekh Abdullah Gani masih hidup masih merupakan wilayah Jakarta hingga kemudian setelah kemerdekaan Bekasi masuk wilayah Jawa Barat.

Syekh Abdullah Gani atau Guru Gani yang nasabnya berasal dari pejuang-pejuang Jayakarta, bagi orang Betawi Bekasi dahulunya merupakan panutan utama sebelum munculnya KH Noer Ali dari Ujung Harapan. Memang untuk generasi sekarang nama Syekh Abdullah Gani kurang begitu dikenal apalagi beliau ini sangat mastur kewaliannya. Tapi rasanya sayapun harus memberitahu kalau dahulu salah satu ulama yang telah membentuk watak orang Bekasi, utamanya yang dari daerah gabus adalah Waliyullah Syekh Abdullah Gani yang kini makamnya berada di depan masjid Al Ghoni Kayu Putih Utara Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur.

Semoga orang Betawi dimanapun berada juga khususnya orang Bekasi tidak melupakan jasa dari sosok guru besar para engkong engkongnya yang terdahulu..

Al Fatehah untuk Waliyullah Al Allamah Asy-Syekh Abdullah Gani Kayu Putih....