Senin, 17 April 2017

SEJARAH JAKARTA TERNODA DENGAN MUNCULNYA "GUBERNUR ILLEGAL"


Sejarah Jakarta saat ini telah memasuki lembaran hitam dimana baru pada periode sekaranglah wilayah ini telah dipimpin oleh seorang "GUBERNUR ILLEGAL". Tentu ini merupakan contoh yang sangat buruk bagi perkembangan tata negara kita. Saya katakan sangat buruk karena Jakarta adalah Ibukota negara yang harusnya menjadi contoh untuk daerah-daerah lain. Bagaimana mungkin lbukota negara yang harusnya menjadi indikator kesuksesan karena adanya penegakan hukum justru malah carut marut serta porak poranda dalam pelaksanaannya. Bahkan yang lebih memalukan dengan adanya perilaku politik seperti ini sudah tentu akan banyak disorot negara-negara lain. Boleh jadi negara kita akan semakin jatuh martabatnya dihadapan mereka dengan perilaku politik rendahan yang dilakukan oleh para politikus-politikus bermental brutus tersebut

Terlepas adanya kepentingan politik yang mungkin saja untuk "mengerek" tokoh lain yang berada dibelakang layar dari "SI GUBERNUR ILLEGAL" tersebut, menurut saya ini tetap merupakan blunder, sudah jelas dengan dibiarkannya seorang terdakwa menjadi "GUBERNUR" maka runtuh sudah supremasi hukum kita hanya untuk satu orang yang telah membuat habis energi bangsa ini. Berbagai ahli hukum sudah banyak yang mengingatkan kalau tindakan tersebut bertabrakan dengan UU, namun lagi-lagi "SI GUBERNUR ILLEGAL: tetap dipertahankan, dan mungkin dengan adanya situasi seperti ini "SI GUBERNUR ILLEGAL" akan semakin PD karena merasa masih punya taji dihadapan para penguasa rezim ini. Para penguasa rezim sepertinya 11 - 12 dengan "SI GUBERNUR ILLEGAL" tersebut, hanya demi untuk mempertahankan seorang terdakwa , apapun bisa ditabrak yang penting kepentingan masing-masing bisa terjaga dengan aman dan terkendali sesuai dengan "kesepakatan yang dulu pernah dibuat". Atau ada skenario lain dengan "pura-pura" dikorbankannya "Si Gubernur Illegal" dihadapan sponsor dibalik layar, untuk kemudian menaikkan wakilnya yang juga diam-diam berambisi.

Bisa dibayangkan betapa bahayanya ketika seorang terdakwa bisa mengeluarkan kebijakan publik padahal dirinya masih terjerat dengan urusan hukum. Entah apa yang ada dipikiran para penguasa rezim saat ini sehingga dengan tanpa merasa bersalah masih bisa-bisanya mempertahankan jabatan yang harusnya bersih dari masalah hukum kepada seorang terdakwa yang notabenenya "cacat" secara etika publik.

Sejarah jakarta telah benar-benar tercoreng, Jakarta yang katanya banyak ahli hukum, Jakarta yang katanya banyak orang pintar, Jakarta yang katanya menjadi pusat kekuasaan justru didalamnya terdapat seorang "GUBERNUR ILLEGAL". 

Apakah para penguasa rezim saat ini masih tidak sadar atau memang "buta dan tuli" kalau hal seperti ini jika dibiarkan terus menerus, justru akan semakin merusak kondisi harmonisasi bangsa ini ? Memangnya sudah berapa besar jasa "SI GUBERNUR ILLEGAL" terhadap bangsa ini sehingga orang ini dipertahankan mati-matian ? Yang ada justru masalah demi masalah selalu muncul setiap dia bertingkah laku dan berbicara.

Ingatlah hai para penguasa rezim..Jakarta tidak akan pernah runtuh karena kehilangan satu orang "GUBERNUR ILLEGAL". Jakarta hanya butuh seorang pemimpin seperti apa yang pernah diperjuangkan Fattahillah yaitu "pemimpin yang mau mengerti apa yang diinginkan rakyatnya"

"INNA FATAHNA LAKA FATHAN MUBINA..."