Senin, 10 Juli 2017

LAPORAN PERJALANAN PENELITIAN SITUS BERSEJARAH DI JAKARTA 20 MEI 2017 DI "MAKAM KRAMAT SYEKH ALI MASYHUR" DURI UTARA TAMBORA JAKARTA BARAT


Perjalanan hari ini sungguh mengejutkan..karena saya berhasil menemukan sebuah makam kuno bersejarah yang tersembunyi di sebuah pemukiman padat penduduk yang ternyata posisinya berada di daerah Duri Utara II kecamatan Tambora.

Info adanya makam ini saya peroleh dari sahabat fb saya.  Berkat informasinya ini saya "terbakar" untuk segera menapaktilasi. ALHAMDULILLAH tanpa kesulitan saya berhasil menemukan makam dengan waktu singkat. Jujur saja begitu ada info seperti ini saya seperti "dijewer" karena saya fikir di daerah sekitar sini sudah tidak ada lagi situs makam tua mengingat saya sudah berkali-kali ke daerah ini. Tapi itulah JAKARTA....Negeri yang kaya akan harta karun sejarah....

Di makam ini saya juga berhasil mewawancarai para pengurus makam. Mereka adalah Ustadz Tohir atau yang akrab dipanggil dengan nama Bang Mat Toing. Selain beliau saya juga ditemani Bang Sobari yang merupakan penduduk asli setempat.

Menurut Bang Sobari beliau yang dimakamkan ini adalah waliyullah yang sezaman dengan tokoh tokoh penyebar Islam di Masjid Tambora dan Pekojan. Artinya keberadaan usianya sudah bisa diperkirakan. Saya sendiri ketika melihat bentuk nisannya cukup terkejut karena bentuknya sangat mirip dengan yang di angke yang usianya sekitar 300 s/d 400 tahun. Bentuk nisan yang khas Ini menandakan jika Syekh Ali Masykur bukanlah tokoh sembarangan. Nisan ini biasanya digunakan untuk orang-orang pada beberapa Kesultanan.

Dahulu menurut Bang Sobari makam ini tertimbun pohon, namun atas inisiatif para sesepuh, makam ini kemudian dirapikan. Pada saat dirapikan dan digali ternyata ditemukan di dalamnya sebuah nisan kuno yang tertulis dengan bahasa arab nama Syekh Ali Masykur. 

Bang Sobari juga menambahkan, dulunya kampungnya ini terkenal dengan nama kampung PEGODOGAN. Pada masa itu kampung ini terkenal dengan ilmu hitamnya. Setelah PEGODOGAN beberapa waktu kemudian namanya berganti menjadi nama Kampung LURAH..dari Kampung Lurah akhirnya berganti nama lagi menjadi KAMPUNG KERENDANG hingga saat ini. Sampai sekarang orang lebih mengenal nama ini dengan nama kampung kerendang nama Pegodogan ataupun Kampung Lurah.

Menurut Ustafz Toing di daerahnya sekarang lebih banyak didominasi orang-orang Kulon (Serang Banten). Ustadz Toing juga bercerita kalau makam ini ada banyak "keistimewaannya", namun uniknya makam ini menurut beliau nyaris jarang yang tahu. Sekalipun demikian menurutnya ada juga yang pernah berziarah. Beliau juga menambahkan dengan adanya makam ini wilayahnya seolah terasa damai. Saya sendiri ketika mau masuk kearah gang makam sudah mulai terasa "sejuk", dan benar saja, duduk didekat makam ini saya serasa betah..padahal posisi makam berada di gang sempit dan persis di pinggir jalan tempat orang lalu lalang ! bahkan juga gang ini agak gelap karena tidak ada cahaya matahari..

Sekalipun kondisinya berada di gang sempit dan dipinggir jalan. Makam Syekh Ali Masykur merupakan paku bagi daerahnya...

Insya Allah pada tanggal 23 Mei nanti akan diadakan pengajian dan penutupan majelis di makam ini sekaligus pemakaian kelambu yang telah dibersihkan...

Alfatehah untuk Syekh Ali Masykur...